Penjahat Narkoba Dominasi Penghuni Lapas

BENGKULU, BE - Penghuni Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bengkulu di Kawasan Jalan Malabero sudah over load. Jumlahnya warga binaan Lapas saat ini mencapai 621 orang. Sementara daya tampung Lapas hanya untuk sekitar 250 orang saja. Penghuni Lapas itu didominasi oleh tahanan dan narapidana kasus narkoba. Jumlah Narapidana dan Tahahan Narkoba di Lapas saat ini sebanyak 209 orang.   Hal ini disampaikan Kepala Lapas Kelas II A Bengkulu, Abdul Aris Bc IP Ssos kepada BE kemarin,\"Kita liris daftar itu setiap akhir bulan, untuk jumlah Napi dan Tahanan saat ini bisa dilihat dari table.\"   Warga binaan Lapas khusus kasus narkoba terdiri dari 148 Narapidana dan Tahanan sebanyak 61 orang. Perinciannya narapidana  narkoba dewasa pria berjumlah 136 orang, wanita 10 orang, dan anak-anak 2 orang. Umumnya mereka divonis majelis hakim dan harus menjalani masa kurunga antara 1 sampai 3 tahun lebih.   Adapun perincian keseluruan warga binaan Lapas saat ini Disamping itu saat ini Lapas pun menampung tahanan kasus narkoba titipan dari berbagai lembaga hukum di Bengkulu. Diantaranya dari Kepolisian sebanyak 26 orang (23 pria dan 3 wanita dewasa). Berikutnya dari Kejaksaan 6 orang (semuanya pria dewasa). Kemudian titipan dari Pengadilan Negeri sebanyak 27 orang (25 pria dewasa, dan 2 anak-anak). Ditambah titipan dari Pengadilan Tinggi dan Mahkamah  Agung sebanyak 1 orang.   Berikutnya Kalapas menerangkan jumlah penghuni Lapas terbanyak diperingkat 2  kasus pencurian sebanyak 123 orang, lalu disusul kasus Perlindungan Anak (68) orang. Kemudian disusul Kasus Kasus korupsi 45 orang, Kesusilaan 21 orang. Berikutnya baru disusul oleh kasus lainnya perjudian, penggelapan, penipuan, penyelundupan, KDRT, dan terakhir Trafiking (penjualan orang). Akibat jumlah penhuni yang over load, penempatan mereka di ruang tahanan kurang begitu nyaman. Di Kamar tahanan para penghuni lapas itu harus tidur berdesakan. Satu ruangan ada yang dihuni hingga puluhan orang.   Kesehariannya para penghuni Lapas itu banyak melakukan kegiatan. Beribadah, beristirahat, membersihkan ruangan dan pekarangan Lapas, bahkan Tahanan dan Napi wanita dibekali keterampilan membuat bunga. (Cw4)   

Sumber: